Pohon jati putih(Gmelina sp.) cocok tumbuh di daerah dengan musim kering agak panjang yaitu berkisar 3-6 bulan per tahun. Besarnya curah hujan yang dibutuhkan rata-rata 1.250-3.000 mm per tahun dengan temperatur rata-rata tahunan 22-26o C. Daerah-daerah yang banyak ditumbuhi jati umumnya bertekstur tanah sedang dengan reaksi netral hinggá asam. Pertumbuhan tanaman ini akan optimal pada ketinggian 0 – 800 m dpl, yang berarti bisa tumbuh dari daerah pantai sampai dengan dataran rendah.
Pohon ini tingginya dapat mencapai 45 m dengan panjang bebas cabang dapat mencapai 15-20 m, diameter dapat mencapai 220 cm. Bentuk batang bulat dan lurus. Daunnya berukuran bulat dan sedikit berbulu. Bentuk daunnya bulat telur (ovatus), bagian yang terlebar terdapat dibawah tengah-tengah helai daun dengan warna daun hijau kekuningan.
Kayu jati putih merupakan kayu yang tergolong dalam famili Verbenaceae. Pohonnya berukuran sedang hingga besar, tinggi total dapat mencapai 40 m dengan tinggi bebas cabang dapat mencapai 20 m, batang silindris dengan diameter dapat mencapai 100 cm
Bagian daun, kulit batang dan akar dari pohon jati putih bisa dimanfaatkan untuk urusan kesehatan tubuh. Ekstrak daun jati putih ini bisa dimanfaatkan untuk meringankan sakit kepala. Air hasil ekstrak daun juga bisa sebagai desinfektan untuk membersihkan atau mencuci bisul. Sementara itu bagian akarnya mengandung senyawa yang diklaim berfungsi sebagai obat pencahar dan obat cacing. Bagian bunganya juga bisa untuk mengobati penyakit kusta.
Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, beberapa sumber menyebutkan manfaat bagian tanaman dari pohon jati putih, yaitu :
- Daunnya dapat mengurangi gejala sesak napas pada asma
- Kandungan senyawa piperazine dapat untuk memberantas cacingan
- Senyawa tertentu pada daunnya bisa untuk mengobati penyakit kulit
- Memiliki senyawa untuk menangkal radikal bebas atau bersifat antioksidan
- Ekstrak daun bisa untuk mempercepat luka .
Tanaman jati putih yang sudah masuk ke Indonesia mulai tahun 1500 an ini belum banyak dibudidaya seperi jati Tectona, namun memiliki potensi yang besar karena kebutuhan kayu di Indonesia untuk berbagai keperluan industri masih sangat besar. Kecepatan pertumbuhannya menjadi peluang dimanfaatkan memenuhi kebutuhan kayu ini.
Tanaman jati putih berasal dari Asia Tenggara, di negara lain dikenal dengan nama Gamari atan Gumadi (India), Gamar (Bangladesh) atau Yemane (Myanmar). Di Indonesia sendiri dapat kita temukan banyak hutan jati, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.