Pohon Keruing adalah jenis pohon berukuran tinggi besar dan batang pohonnya sering dimanfaatkan untuk bidang perkayuan dan konstruksi. Kayu keruing dari Indonesia sangat terkenal hingga ke mancanegara dan banyak diekspor karena memiliki harga jual tinggi.
Pohon yang bermarga Dipterocarpus ini namanya diambil dari bahasa Yunani, yaitu pteron yang berarti sayap serta karpos yang berarti buah. Sehingga diartikan sebagai buah yang bersayap dua.
Morfologi pohon keruing adalah sebagai berikut :
- Pohonnya berukuran sedang hingga tinggi besar bahkan mampu tumbuh hingga ketinggian 65 meter
- Batangnya lurus, berbentuk bulat gilig dan gemangnya biasanya berukuran lebih dari 150 cm hingga 260 cm
- Batang dan rantingnya mengeluarkan resin apabila dilukai
- Ranting pohonnya berambut kasar hingga halus
- Daun keruing menyirip lurus dan terlihat urat-urat di bagian bawah daun, berseling, bergelombang dan melipat di antara urat-urat daun sekunder
- Berbunga tunggal dan berukuran besar serta memiliki 5 kelopak
- Buahnya dinamakan buah geluk, terbungkus oleh kelopak dan berukuran besar
Karena batang pohonnya yang besar dan tinggi, kayu pohon keruing banyak dimanfaatkan dalam dunia pertukangan dan cocok untuk konstruksi. Ketahanan kayu keruing cukup tinggi dan termasuk ke dalam kayu kelas awet tingkat II dan kelas kuat tingkat II. Berat jenis kayu keruing sekitar 0,51) sampai dengan 1,01.
Berikut ini beberapa manfaat pohon keruing, antara lain:
Bahan Konstruksi Bangunan
1. Bahan Konstruksi Bangunan
Kayu keruing sering dimanfaatkan untuk bahan konstruksi bangunan menengah hingga berat, seperti pembangunan rumah, gedung, pelabuhan dan bangunan lainnya. Sifat kayu keruing hampir mirip dengan kayu meranti yaitu kuat, awet dan tidak mudah lapuk. Penggunaan kayu keruing dan meranti biasanya digunakan untuk pembuatan bagian pintu, jendela, tangga handrail dan lainnya.
2. Pembuatan Mebel / Furniture
Bukan hanya sebagai bahan konstruksi, kayu keruing juga sering dipakai untuk pembuatan produk mebel atau furniture. Hal ini dikarenakan sifat kayu keruing yang kuat, tahan lama dan juga strukturnya yang rapat.
Bahkan tidak hanya digunakan untuk furniture indoor, kayu keruing juga terbukti awet jika dimanfaatkan sebagai bahan baku furniture outdoor. Jika diawetkan, kayu keruing mampu bertahan hingga lebih dari 20 tahun masa penggunaan.
3. Bahan Baku Kertas
Selain dimanfaatkan dalam bentuk kayu, pengolahan bubur kayu keruing juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Fungsi bubur kayu keruing ini sama dengan kayu akasia. Selain untuk bahan baku pembuatan kertas, bisa juga untuk pembuatan box, kardus, atau barang lainnya yang berbahan kertas.
4. Minyak Keruing
Tak hanya dimanfaatkan bagian kayunya, batang pohon keruing juga dikenal menghasilkan minyak atau getah jika dilukai. Minyak ini juga sering disebut dengan minyak lagan yang memiliki banyak sekali manfaat. Berikut ini beberapa manfaat dari minyak keruing, antara lain:
- Digunakan sebagai vernis atau pemulas akhir pada perabotan kayu (meja, lemari, jendela, pintu, dan lainnya) sehingga menghasilkan efek mengkilap dan lebih menonjolkan serat-serat kayunya
- Dimanfaatkan untuk bahan pembuatan obat-obatan seperti obat luka, penyakit kulit dan lainnya
- Digunakan pada industri pembuatan kosmetik
- Warga lokal menggunakannya sebagai dempul pada perahu nelayan
Minyak resin yang konsentrasinya lebih kental disebut damar, diperoleh dengan cara melubangi batang pohon keruing hingga mencapai kayu terasnya, setelah itu pohon akan mengeluarkan getah yang berkumpul di sudut lubang.
Kemudian dalam beberapa hari cairan tersebut akan mengeras dan menjadi damar. Damar dapat diambil dan lubang-lubang dibakar untuk merangsang cairan resin agar kembali keluar.
Namun, resin jenis damar tidak bisa dihasilkan oleh semua jenis pohon keruing, hanya beberapa spesies seperti keruing tampudau, keruing tampurau, keruing gajah, dan keruing palahlar yang dapat menghasilkan getah damar.
5. Pewarna Industri Keramik
Minyak resin atau minyak lagan yang dihasilkan oleh batang kayu keruing yang dilukai juga bisa digunakan pada industri keramik. Resin tersebut dimanfaatkan sebagai pewarna atau cat yang bisa digunakan untuk mewarnai keramik. Sedangkan cara untuk menghasilkan minyak resin bisa dilakukan dengan cara melukai, melubangi, atau pun di bakar secara berkala.
6. Digunakan Sebagai Arang
Kayu keruing juga sering dimanfaatkan oleh warga lokal dan digunakan sebagai kayu arang untuk bahan bakar dapur sehari-hari.
7. Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Konservasi Bio diversitas Tropika, Abdul Azis, membuktikan bahwa bagian dari pohon keruing dapat dimanfaatkan untuk obat. Bagian yang diambil sebagai sampel yaitu kulit kayu dan daun (tanpa kayu), sehingga tidak akan berpengaruh pada pertumbuhan pohon keruing karena bukan kayunya yang dimanfaatkan.
Pengujian yang dilakukan memberikan hasil bahwa ekstrak kasar dari kulit kayu dan daun keruing dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit kulit.
Penelitian akan terus dilakukan agar bagian lain selain kayu keruing masih tetap dimanfaatkan dalam dunia obat-obatan atau biopharma. Hal ini karena banyaknya kandungan senyawa pada pohon keruing seperti alkaloid, steroid, flavonoid, fenol hidrokuinon, triterpenoid, tanin dan juga saponin.
Mengingat banyaknya manfaat dari pohon keruing bukan berarti kita dapat menggunakannya secara terus-menerus tanpa pengawasan. Sebagai masyarakat yang peduli lingkungan, sudah seharusnya mengerti mengenai bagaimana memanfaatkan bahan kayu secara tidak berlebihan.
Pohon keruing merupakan marga pepohonan yang tersebar di beberapa daerah Asia Tenggara seperti India, Burma, Sri Lanka, Cina, Thailand, Malaysia, Filipina dan Indonesia. Keruing di Indonesia banyak ditemukan di wilayah Kalimantan, Sumatera, Lombok, Sumbawa, Bali dan Jawa.
Wikipedia Commons