Berikut adalah penjelasan tentang morfologi bunga asoka:
- Kelopak Bunga
Kelopak bunga ini biasanya berjumlah lima hingga enam helai. Kelopaknya memiliki warna yang mencolok, sering kali berwarna merah muda atau oranye cerah, meskipun ada juga variasi dengan kelopak yang berwarna kuning atau merah
- Mahkota Bunga (Corolla)
Mahkota bunga ini terdiri dari kelopak bunga yang berfungsi untuk melindungi organ reproduksi bunga Kelopak ini biasanya sangat berbunga dan menonjol, memberikan bunga tampilan yang mencolok.
- Bagian Jantan (Androecium)
Bagian jantan bunga ini terdiri dari benang sari (Stamen) yang membentuk lingkaran di sekitar ovarium.
Setiap Stamen mengandung serbuk sari yang mengandung sel-sel sperma yang berperan dalam penyerbukan
- Bagian Betina (Gineceum)
Bagian betina bunga ini terdiri dari ovarium yang mengandung sel telur. Ovarium ini terletak di bagian tengah bunga dan akan berkembang menjadi buah setelah penyerbukan.
- Pedicel
Pedicel adalah batang yang menghubungkan bunga dengan pohon atau cabang tempat bunga tumbuh.
Pada bunga asoka, pedicel biasanya relatif pendek.
- Dedaunan
Dedaunan bunga ini terdiri dari daun-daun yang berbentuk majemuk, dengan anak daun tersusun secara berlawanan. Daun-daun ini biasanya berwarna hijau tua dan menghasilkan kontras yang indah dengan warna kelopak bunga yang cerah.
- Akar dan Batang
Akar berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah, sementara batang memberikan dukungan struktural dan menghubungkan bagian atas dengan akar.
1. Meringankan Nyeri Haid
Melansir dari Lybrate, ekstrak pohon asoka memiliki sifat analgesik dan dapat membantu meringankan rasa sakit dan nyeri haid.
Tanaman ini memang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa negara di Asia Selatan untuk mengatasi nyeri haid atau dismenore.
2. Mengobati Gangguan Menstruasi
Mengutip dari Indigo Herbs, kulit pohon asoka telah lama digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan wanita.
Terutama yang terkait dengan gangguan menstruasi seperti dismenore (nyeri haid), sakit perut, dan kejang uterus.
Aktivitas estrogenik yang dikaitkan dengan komponen-komponen dalam kulit pohon asoka diyakini dapat membantu meredakan gejala.
Beberapa senyawa dalam kulit pohon asoka juga dianggap memiliki efek estrogenik, yang berarti bahwa senyawa ini dapat bekerja dengan cara yang mirip dengan hormon Estrogen dalam tubuh.
3. Menjaga Kesehatan Kulit
Pohon asoka juga telah digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa budaya Asia Selatan untuk berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah kulit.
Beberapa klaim terkait dengan penggunaan herbal pohon asoka untuk kesehatan kulit mencakup penghilangan racun dari darah dan perbaikan kondisi kulit seperti jerawat, Psoriasis, dan Dermatitis.
4. Obat Anti Radang
Beberapa penelitian telah menunjukkan potensi sifat antiperadangan dalam ekstrak bunga asoka. Komponen-komponen aktif dalam bunga asoka diketahui memiliki sifat-sifat yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.
Bunga asoka pertama kali ditemukan di dataran India Selatan, Bangladesh dan Sri Lanka. Bunga asoka ditemukan di berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia. Bunga asoka menjadi bunga nasional dari Negara Suriname.